Pernik-Pernik Pelatihan Meditasi 9 Hari oleh Ajahn Brahm – Juli 2018 (2)

Jumat, 13 July 2018 – Hari Pertama di Pagi Hari

Saya berangkat dari rumah pagi dengan kendaraan pribadi menempuh perjalanan sekitar 40 menit menuju selatan kota Perth, meninggalkan daerah pemukiman yang  semakin jarang dan melewati daerah peternakan. Pusat Meditasi Jhana Grove berjarak sekitar 60 km (waktu tempuh sekitar 50 menit) dari Bandara Internasional Perth, berbatasan dengan Taman National Serpentine. Karena itu, Jhana Grove dikelilingi oleh hutan yang masih cukup lebat dan menjadi tempat yang ideal untuk menghening.

Map to Jhana Grove
Lokasi Pusat Meditasi Jhana Grove

Saya tiba di Jhana Grove sekitar jam 8:05 pagi, lima menit terlambat dari jadwal. Ajahn Brahm telah duduk dan berbincang dengan rombongan Yayasan Ehipassiko Indonesia di aula tempat makan. Rombongan Ehipassiko semuanya berjumlah 12 orang, termasuk ada dua orang India yang berasal dari Melbourne.  Mereka tiba di Jhana Grove malam sebelumnya. Tiga orang lagi kemudian bergabung kemudian. Rombongan dari Bodhinyana International Fondation dari Hong Kong belum sampai, mereka akan tiba nanti malam.

Kami semua duduk di ruang makan. Ajahn Brahm meluangkan waktu sekitar 1.5 jam memberikan pemahaman dasar meditasi, pengenalan tempat dan sarana ada. Beliau menganjurkan peserta untuk memulai hari dengan santai saja, tidak melakukan banyak hal, hanya sebisanya perhatian diarahkan untuk lebih menyadari gerak tubuh dan pikiran saat melakukan apapun. Kesibukan dan berbicara dikurangi, namun tidak perlu sampai menjadi tegang. Satu dua hari pertama dengan kegiatan yang berkurang dengan badan dan pikiran yang diberi kesempatan untuk santai, kemungkinan akan mudah ngantuk. Kalau ngantuk tidur saja, tidak semua kegiatan yang dijadwalkan harus diikuti, begitu pesannya.

_MG_8840 (1)

Setelah badan kita nyaman maka perhatian kita bisa diarahkan untuk menyadari gerak pikiran. Menyadari lebih mengacu pada mengamati tanpa melibatkan diri pada gerak pikiran. Apapun pikiran yang muncul, hanya perlu disadari tanpa harus diikuti. Tentu ini tidak semudah yang kita bayangkan. Pikiran kita sudah sedemikian terbiasa untuk selalu bergerak menanggapi semua sensasi yang diterima oleh indera dan olahan pikiran itu sendiri yang diasupi oleh semua aktifitas fisik dan konsep pemikiran kita.

Bagi saya sepertinya hukum kelembaman (enersia) seperti Hukum Newton I juga berlaku untuk pikiran. Sesuatu yang bergerak akan cenderung terus bergerak dan yang diam akan cenderung diam. Ajahn dalam buku panduannya menyebutkan tahap awal ini sebagai latihan “penyadaran pada saat kini – present moment awareness”. Tidak ada objek tertentu yang harus diamati. Ajahn tidak menganjurkan untuk langsung menggunakan objek meditasi tertentu, keluar masuk napas misalnya.

Jhana Grove sendiri bisa dibilang salah satu pusat meditasi yang terbaik di dunia, dapat menampung 60 peserta dengan 10 cottage yang sangat bersih dan terawat, di tengah hutan yang jauh dari keramaian. Terdapat ruang meditasi utama yang besar dan tiga ruangan untuk meditasi berjalan yang dilengkapi dengan karpet alur-alur untuk tempat berjalan. Masing-masing cottage berisi 6 kamar dengan kamar mandi di dalam – en suite. Fasilitas dapur komersial dan ruang makan yang bisa menampung banyak orang, dilengkapi oleh pengolahan air bersih siap minum dan pengolahan air kotoran (sewage), tempat cuci pakaian dan toilet yang lengkap untuk pria dan wanita.

Jhana Grove
Jhana Grove dengan 10 cottage dengan masing-masing 6 kamar yang bersih dan nyaman

Ajahn Brahm sendiri yang memperjuangkan mengadaan fasilitas ini saat fase perancangannya untuk menyediakan tempat yang mendukung untuk pelatihan meditasi meskipun harus mengeluarkan uang pembangunan yang lebih banyak. Jhana Grove bisa dikategorikan sebagai pusat meditasi bintang lima. Semua fasilitas ini dibangun dengan dana sumbangan, untuk itu semua tidak dipungut banyaran, hanya diminta sumbangan suka rela demi kelangsungan operational dan perawatan. Untuk rombongan peserta internasional, ada tambahan biaya untuk penyediaan tukang masak dan pembersihan kamar untuk kenyamanan agar mereka bisa berlatih lebih baik.

Beberapa relawan (tepatnya relawanita) yang biasanya mantan peserta datang mendedikasikan waktu dan tenaga mereka membantu di dapur menyiapkan dan menyajikan makanan. Kali ini ada tiga orang Indonesia yang menjadi relawan, dua diantaranya datang dari Indonesia untuk membantu. Kami sangat beruntung dilayani oleh relawan-relawan ini. Mungkin saya akan ceritakan sedikit tentang mereka di kesempatan lain.

Kami semua beranjak dari kursi dan mengikuti Ajahn yang mulai menjelaskan fasilitas Pusat Meditasi Jhana Grove. Ajahn mulai dengan fasilitas dapur dan ruang makan, termasuk air minum yang telah diolah dan siap minum dari keran yang juga tersedia di setiap cottage.

Kami menuju aula meditasi yang luas dan nyaman. Setiap peserta bisa mengambil posisi dan sebisanya duduk ditempat yang sama selama pelatihan. Hanya satu Buddha rupang (patung Buddha) di dalam ruangan ini, ukurannya pun relatif kecil, sisanya ruang kosong dengan tempat duduk para bhikkhu di depan. Yang tidak umum disini adalah terdapat banyak boneka beruang.

IMG_8169

Salah satu yang khas dari Ajahn Brahm adalah menggunakan boneka-boneka beruang untuk membantu selama meditasi. kami bisa mengambil satu untuk menemani selama masa pelatihan. Boneka beruang ini berbulu lembut, biasanya dipangku dan dipegang tangan. Kelembutan boneka beruang ini dapat dirasakan dan kelihatannya ini dapat ikut melembutkan rasa selama bermeditasi. Lagian kami kayaknya masih kelas ‘play group’, masih banyak bermainnya…

IMG_8172

Ajahn mengingatkan bahwa meditasi tidak harus duduk di lantai, tapi bisa dimana saja termasuk duduk di kursi. Untuk itu disediakan kursi-kursi yang designnya dipilih khusus oleh Ajahn sendiri untuk kenyamanan dengan sandaran empuk dan juga tempat letak tangan yang sekaligus untuk mencegah orang jatuh saat miring ke kiri atau ke kanan. Ajahn bilang dia menyadari betul bahwa tubuh ini harus dibuat nyaman untuk membantu membantu melatih pengheningan pikiran. Terdapat rak-rak tempat tersedia bantal duduk, bantal kaki, selimut dan kursi kecil yang bisa dipakai untuk kenyamanan duduk bermeditasi. Saat ini adalah musim dingin di Perth, jadi selimut sangat membantu sebagai tambahan penghangat saat duduk di lantai atau dikursi

Kami teruskan berjalan ke ruangan khusus untuk meditasi jalan, ruang kosong dengan jalur karpet tempat untuk berjalan. Selain duduk, meditasi bisa dilakukan sambil berjalan, dimana perhatian diarahkan pada gerakan kaki yang melangkah hingga sentuhan telapak kaki pada karpet atau lantai. Selama berjalan mata ditujukan sekitar dua meter didepan. Ajahn memperagakan dan memandu peserta. Selama ini belum ada yang sampai menabrak tembok, tambahnya.

Di dinding digantung satu jam dengan tulisan tangan Ajahn Brahm “Sekarang adalah waktunya, dimana masa depan anda sedang diciptakan – Now is the time, your future is being made”. Terakhir Ajahn mengeluarkan ‘jurus’ andalannya ‘meditasi kanguru’ bukan berjalan tetapi melompat. Jarang ada kesempatan melihat seorang bhikkhu senior seperti Ajahn Brahm meloncat-loncat memperagakan gerakan kanguru. Sulit untuk tidak tertawa. Ajahn selalu punya cara untuk berbagi keceriaan…

IMG_8177
Kangaroo Meditation – Ajahn Brahm

Ajahn juga meminta untuk tidak mengharapkan kemajuan tertentu dari semua usaha ini. Salah satu faktor penting dari pelatihan meditasi adalah rasa kecukupan (contentment), cukup dan bahagia dengan apa yang ada, tidak menginginkan apa-apa. Kita sudah sedemikian terbiasa dengan berbuat sesuatu untuk mendapatkan sesuatu. Yang perlu dilakukan adalah berada disini dan sekarang (just being here and now). Latihan meditasi bukanlah untuk mencapai atau meraih apapun tapi untuk melepas, letting go…

Bagi kami yang telah membuat semua daya upaya baik waktu maupun biaya untuk bisa mengikuti pelatihan ini, tentu akan menggantungkan banyak harapan untuk mendapatkan ‘kemajuan’ tertentu, paling tidak memperoleh ‘sesuatu’ mungkin untuk menjadi lebih bahagia atau lebih melepas. Kok malah diminta menghindari berkeinginan mendapatkan sesuatu.

IMG_8199

Ya deh… kalaupun saya tidak mendapatkan ‘apa-apa’ paling tidak bisa santai karena tidak mengerjakan apa-apa, bisa punya waktu menikmati pohon-pohon, bunga, mendengar kicauan burung, waktu istirahat yang lebih banyak, kesempatan mengamati gejolak pikiran, syukur-syukur bisa menikmati tarikan dan hembusan napas satu satu; sudah cukup memberikan pengalaman yang saya inginkan. Eh.., ujung-ujungnya berharap dan berkeinginan juga…

Informasi lebih lanjut tentang Pusat Meditasi Jhana Grove dapat dilihat di tautan dibawah ini:

https://bswa.org/location/jhana-grove-retreat-centre/

Video suasana Jhana Grove:

Perth, 16 Agustus 2018

One thought on “Pernik-Pernik Pelatihan Meditasi 9 Hari oleh Ajahn Brahm – Juli 2018 (2)”

Leave a Reply

Discover more from letting go

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading