A Year of Passing

Facebook tidak lagi meneruskan fasilitas blogging di Note. Untuk itu, saya pindahkan tulisan yang ditulis April 2016. Tulisan aslinya masih dalam Bahasa Inggris.

https://www.facebook.com/notes/lim-eka-setiawan/a-year-of-passing/10154091132429035/

— 0 —

Saat itu satu tahun peringatan wafatnya ibu saya (2016). Sewaktu di Perth, saya memohon kepada Ajahn Brahm untuk bersedia melakukan doa pelimpahan jasa untuk mendiang ibu saya. Beliau malah menawarkan untuk melakukannya di Pangkalpinang saat kunjungan beliau ke sana bertepatan dengan hari peringatan 1 tahun dan menganjurkan saya menghubungi Handaka. Ketika saya hubungi hanya lewat text, tanpa keraguan Handaka langsung mengiyakan permintaan bantuan saya dan terus berkoordinasi dengan tim panitianya di Pangkalpinang dalam waktu yang sangat dekat untuk meluangkan waktu Ajahn Brahm di tengah talkshow untuk melakukan kegiatan doa ini.

Saya sangat beruntung mendapat kesempatan yang langka ini.

— 0 —

This time a year ago my mum passed away at 79. I had a chance to be with her for the last time together with all my sisters and at her bedside witnessing the passing. Although I understand the nature of the event, it’s still a very sad natural event.

Now, we commemorate a year of the passing with family and relatives. We pay our utmost respect to our mum for her unconditioned caring and loving kindness we never paid off, and being grateful living our lives.

duduk-duduk di belakang rumah

I was extremely fortunate to find Ajahn Brahmavamso of Bodhinyana Monastery of Western Australia visiting my hometown in Bangka Island, Indonesia. After his talk, Ajahn Brahm kindly led us offering a dedication of merits to my late mum and to all sentient beings. My deep bows to Ajahn.

This great opportunity was made possible by Handaka Vijjananda, my friend I haven’t met for more than 10 years, and his team of Ehipassiko Foundation. Thanks all of you very much indeed for your kindness.

May all beings be happy…

Perth, April 2016

Selamat Jalan Meme/Phopho

Facebook tidak lagi meneruskan fasilitas blogging di Note. Untuk itu, saya pindahkan tulisan di Facebook Notes yang ditulis pada Mei 2015 di sini.

https://www.facebook.com/notes/10158816056443197/

— 0 —

Meski kita tahu ini tidak terhindarkan, berpisah dengan orangtua akan selalu membawa kesedihan. Ibu saya, yang kami panggil Meme oleh anak-anaknya and Phopho oleh cucu-cucunya, telah meninggal dunia dengan tenang hari Jumat, 24 April 2015, di usia yang cukup lanjut, 79 tahun. Kesedihan bahwa beliau tidak lagi berada diantara kami, dan kesedihan hilangnya satu ladang kebajikan bagi kami untuk berbakti. 

Yang membahagiakan adalah Meme dapat menikmati masa usia lanjutnya bersama anak-anak dan cucu-cucunya yang tumbuh saling menyayangi, disela kehawatiran-kehawatiran seperti layaknya kebanyakan orangtua. Saya tahu Meme merindukan Papa yang telah berpulang lebih dari dua puluh tahun lalu.

Saya beruntung punya kesempatan ikut merawat dan menjaga Meme di hari-hari terakhirnya, bersama adik-adik dan keluarga.  Kami berbagi tawa, canda juga kesedihan, mengenang perjuangan hidup yang telah dilalui dan merenungkan besarnya jasa dan kasih sayang kedua orang tua membesarkan kami bersaudara. Juga melihat dari dekat proses usia tua mengakhiri satu kehidupan di dunia, untuk direnungkan dalam sisa hidup saya. 

Selamat jalan Meme/Phopho, semoga terlahir di alam bahagia. Semoga tenteram dan berbahagia. 

Banyak doa, perhatian dan bantuan kami terima dari sanak keluarga, kerabat, teman-teman dan tim medis, bahkan orang-orang yang tidak kami kenal mendonorkan darah mereka. Terima kasih kami yang sebesar-besarnya. Semoga budi baik dan kebajikan ini membawa banyak berkah kebahagian. Semoga kita semua berbahagia.

Perth, 2 Mei 2015