Riak Rintik Hujan

Beberapa anak kecil kelihatan sangat menikmati riak rintik hujan yang terlihat lewat ruang kaca di dasar sebuah kolam air di atas kepala mereka. Kolam air ini terletak di lantai atas yang dibuat tembus pandang di satu pusat perbelanjaan. Dari banyak orang yang lalu lalang, sangat jelas bahwa kebanyakan anak kecil lah yang tertarik pada riak titik air hujan ini dibandingkan dengan orang-orang dewasa.

Seorang anak kecil berumur tidak lebih dari 5 tahun tertekun cukup lama mendongak kepalanya ke atas mengamati lubang kaca sambil tersenyum menikmati riak rintik hujan. Hingga ibunya perlu menariknya pergi, dan beberapa kali dia kembali ketempat yang sama untuk memandang riak rintik hujan yang kebetulan hujan gerimis diluar. Mengesankan! seorang anak sekecil itu bisa memusatkan perhatiannya dan menikmati pemandangan yang sederhana ini.

seorang anak kecil terpana menikmati riak rintik air hujan gerimis

Mungkin kita dulu waktu kecil seperti ini, tertarik dan menikmati hal-hal yang sangat sederhana. Sekarang, kita butuh banyak syarat yang harus dipenuhi untuk bisa membuat kita bahagia. Kita terus ‘mengejar’ kebahagiaan kita dengan keinginan-keinginan yang lebih besar. Hal-hal yang sederhana seperti rintik hujan ini, bunga rumput liar di pinggir jalan, dan embun dipermukaan daun yang berkilau diterpa mentari pagi, atau hal sederhana lainnya – tidak lagi bisa menarik perhatian kita.

Mungkin ini pengingat yang baik bahwa kita punya kemampuan yang laten untuk menjadi bahagia dengan sangat sederhana, dengan menumbuhkan kembali rasa kecukupan (contentment) dan menikmati keapa-adaan…

mungkin riak rintik hujan mampu mengundang rasa ingin tahu seorang anak kecil

seorang ayah sedang menikmati riak rintik hujan bersama anaknya

apakah hanya kebetulan fenomena sederhana seperti riak rintik hujan hanya menarik kebanyakan anak kecil, tapi tidak menarik bagi orang dewasa…

Carousel Shopping Centre – Cannington, Western Australia.

November 2020