Mesjid Raya Hassan II مسجد الحسن الثاني Casablanca, Morocco

Saat liburan akhir tahun ke Morocco bersama keluarga, kami mengunjungi mesjid terbesar di Afrika yang juga merupakan mesjid ke-3 terbesar di dunia, Mesjid Raya Hassan II di Kota Casablanca. Mesjid ini bisa menampung 105,000 orang (25,000 didalam mesjid and 80,000 orang di lapangan mesjid), memiliki menara setinggi 210 meter dengan 60 lantai yang merupakan menara mesjid tertinggi ke-2 di dunia. Di atas menara terdapat satu titik laser yang cahayanya diarahkan ke kota Mekkah.

IMG_0061

Mesjid Raya Hassan II terletak di pinggir pantai di atas daratan yang menjorok ke Samudra Atlantik dan menempati kawasan seluas 9 hektar. Mesjid dibangun separuh di daratan and separuh lagi di atas laut Samudara Atlantik yang membutuhkan rancangan dan konstruksi khusus. Pembangunannya dilakukan pada masa Raja Hassan II, memakan waktu 7 tahun dari 1986 hingga 1993 menelan biaya pembangunan sekitar 585 juta Euro (sekitar Rp.9,4 Triliun) yang sebagian besar dananya dari donasi 12 juta orang. Mesjid dirancang oleh  seorang arsitek Prancis, Michel Pinseau yang tinggal di Morocco.

Lapangan yang luas berlantaikan batuan marmer dan granit memberi kesan lapang dan terbuka. Dikelilingi oleh bangunan fungsional dan arsitektur lainnya, bangunan mesjid yang megah berukuran 200 meter kali 100 meter, dengan keindahan seni arsitektur, mosaik dan pernik-pernik bangunan yang mereflesikan kekayaan seni budaya Islam di Morocco.

IMG_8321

Mesjid Raya Hassan II menjadi tempat menarik bagi turis, dan juga bagi masyarakat setempat. Banyak terlihat keluarga keluarga yang duduk santai di lapangan di depan mesjud yang berunduk (berteras), duduk di lantai batu marmer dan granit, memandang pilar-pilar artistik dan bangunan mesjid yang megah berdinding mosaik indah, terlebih diterpa matahari senja yang kuning keemasan. Udara musim dingin mengharuskan semua orang memakai baju penghangat. 

Meski banyak orang berkunjung, suasana tetap cukup hening, karena orang lebih banyak diam menikmati suasana. Dan lagi pula, di halaman yang luas terbuka suara tidak mengema memberi kesan hening. Kebanyakan orang duduk di lantai, terlihat anak-anak berlarian kesana kemari.

IMG_6068

Saya suka suasana hening seperti ini, senang melihat orang menikmati senja dengan berbagai cara tanpa mengganggu orang lain. Suasana hening membawa rasa damai. Matahari mulai tenggelam diufuk barat. Cahaya yang senja menerpa permukaan bangunan mesjid memberi pantulan yang semula kuning keemasan menjadi merah muda…

IMG_0115
diterpa mentari senja, Mesjid Raya Hassan II memantulkan warna merah muda

Ketika kami hendak berjalan pulang, sekelompok anak remaja melintasi lapangan mesjid yang lapang, salah satu dari mereka menyapa ramah ‘ni hao‘, yang artinya apa kabar. Dikiranya kami adalah turis dari China. Di beberapa kesempatan sewaktu naik taksi, kami bilang kami dari Indonesia, mereka langsung bilang ‘Jakarta’, mereka tahu karena negara yang mayoritas muslim. Di kesempatan lain, seorang satpam penjaga mesjid menghampiri dan dengan ramah mengingatkan khawatir kami jatuh ketika duduk di teras yang dibelakangnya kosong dan di ketinggian.

Senja mulai tenggelam, malam menjelang, udara semakin dingin, kami berjalan pulang ke tempat penginapan yang berjarak sekitar 3.5 km, sambil menelusuri jalan-jalan kota Casablanca yang ramai dan sedikit tua. Meski suasanaya tidak begitu rapih, disini kami merasa aman berjalan kaki menelusuri pasar, ruko,  dan kadang melewati ruas jalan yang relatif sepi untuk pertama kalinya.

IMG_0106

Dari banyak kekhasan masyarakat di sini, salah satunya adalah banyaknya orang duduk santai di toko kopi sambil ngobrol dengan teman mereka atau sendirian dengan secangkir kecil kopi hitam kental (espresso). Saya beberapa kali mencoba kopinya, dan saya suka sekali.

Kami sempat mampir menikmati jajanan pasar di pinggir jalan, sambil mengobrol dengan satu ibu yang membantu menjelaskan jenis dan harga jajanan. Kami juga membeli makan malam di salah satu warung makanan lokal. Dengan uang sekitar Rp150 ribu, kami membawa pulang dua kantong plastik besar roti, nasi kuning, kebab, ayam panggang berbumbu lokal. Makan malam yang lebih dari cukup untuk kami bertiga.

25 Desember 2019, Casablanca, Morocco

Berikut adalah gambar-gambar lain yang diambil menggunakan kamera handphone biasa akan suasana pada saat itu.

 

Boulevard de la Corniche, Casablanca 20000, Morocco

One thought on “Mesjid Raya Hassan II مسجد الحسن الثاني Casablanca, Morocco”

Leave a Reply

Discover more from letting go

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading